Kesalahan Penggunaan AC dan Fakta Tentang AC

22 september 2010

Di Artikel ini anda akan menemukan jawaban yang benar dari pertanyaan-pertanyaan umum yang sering diajukan kepada  kami dan kami akan membuka semua mana yang hanya mitos atau omong kosong dan mana yang benar-benar fakta. Semoga anda dapat menjadi konsumen yang tidak lagi dengan mudah ditipu oleh segala jenis marketing gimmick atau tehnik-tehnik marketing yang hanya membuat para pabrik AC maupun Toko AC menjadi untung lebih banyak tetapi konsumen yang dirugikan.
Sekarang kami menjelaskan hubungan antara suhu pada remote, suhu pada unit Indoor AC dan suhu luar ruangan (luar rumah atau kantor).
Suhu yang tertera di remote apabila anda menaikan atau menurunkannya, misalnya katakan saja 18 derajat, maka termometer yang berada di unit Indoor AC akan diberi tahu oleh komputer bahwa pengguna AC yaitu anda menginginkan suhu ruangan sebesar 18 derajat. Setelah itu AC dan kompressornya akan bekerja secara terus menerus / kontinu untuk berusaha mendinginkan ruangan hingga tercapai suhu 18 derajat. Nah kondisi suhu ruangan 18 derajat ini tidak akan pernah tercapai di hari siang terik dimana suhu luar rumah bisa mencapai 32 – 36 derajat celsius. Kondisi ruangan berada pada suhu hanya 18 derajat pun hampir tidak akan pernah tercapai walaupun keadaan di subuh pagi dimana suhu luar rumah bisa mencapai 24 – 25 derajat.
Intinya adalah, suhu remote terendah 20 derajat seperti yang AC Panasonic (dahulu bernama AC National) lakukan dulu sudah dipikirkan secara masak-masak oleh sang produsen AC di Jepang sebagai suhu yang paling nyata dapat dicapai pada malam hari untuk ruangan. Dan karena kualitas AC Panasonic sudah terbukti dapat bertahan walau dipakai selama 15 tahun sekalipun bahkan lebih, membuat AC Panasonic menjadi market leader di Indonesia bahkan di dunia. Nah untuk merebut pasar AC Panasonic, para kompetitor mulai memikirkan cara untuk merebut kue pasar tersebut.
Oleh karena itu tehnik marketing terbesar pertama di dunia AC adalah membuat suhu remote AC mereka menjadi mampu menampilkan angka 16 derajat. Kejadian ini banyak membuat para konsumen berpikir bahwa AC Panasonic menjadi kurang atau kalah dingin dari AC merk lain yang remotenya menyediakan angka 16 derajat dan ini berdampak pada penjualan AC Panasonic secara global pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya.
Untuk mengimbangi tehnik marketing yang luar biasa berhasil ini, mau tidak mau AC Panasonic pun pada akhirnya ikut membuat remote AC yang mampu menampilkan 16 derajat. Perlu anda ketahui AC Panasonic adalah AC merk terakhir yang menyediakan setelan suhu 16 derajat pada remote mereka.
Mengapa kami menceritakan hal ini? karena semua hal mitos AC dan salah kaprah penggunaan AC serta tehnik penghematan listrik dalam penggunaan AC sebenarnya berasal dari cerita diatas.

Kesalahan pengguna dalam mengoperasikan AC:

1. Menyetel suhu remote AC mereka di 16 derajat dengan kecepatan kipas / fan maksimum. Ini adalah kesalahan terbesar yang dapat dilakukan oleh para pengguna AC. Mengapa? Karena pada saat pengguna menyetel AC mereka dengan suhu 16 derajat, maka berani dijamin kalau kompressor AC anda akan bekerja terus tidak pernah mati karena hampir bisa dikatakan mustahil ruangan anda dapat mencapai suhu 16 derajat apalagi kita tinggal di negara dengan iklim tropis seperti di Indonesia. Hal ini akan berdampak pada keborosan pemakaian listrik anda, karena seharusnya kompressor AC dapat beristirahat dan tidak menggunakan listrik pada saat suhu ruangan sudah sama dengan suhu pada remote.
2.Jangan  Langsung menyalakan kembali AC anda setelah dimatikan. Apabila terjadi listrik rumah anda turun atau lebih sering dikenal dengan sebutan “listrik jegleg” atau anda juga tanpa sengaja mematikan AC melalui remote, maka JANGAN PERNAH langsung menyalakan kembali AC anda. Tunggulah minimal 1 menit sebelum anda menyalakan kembali AC anda. Hal ini untuk memberikan waktu kompressor AC beristirahat sebelum bekerja kembali supaya kompressor AC dapat menjadi lebih awet.
3.Dan jangan lupa perawatan unit AC setiap 3 bln sekali.hal ini dilakukan agar ac lebih awet dalam penggunaannya dan tidak cepat rusak karena ac yg bersih akan mengurangi daya listrik yang terpakai dan hal ini pula dapat mengurangi pemakaian listrik.

Tips memilih AC (air conditioning) untuk rumah
oleh: ardi

Ketika kita ingin membeli AC untuk melengkapi rumah, kita sering bingung dalam menentukan AC merk apa dan berapa PK yang ingin kita beli. Untuk membantu para pembaca, di bawah ini diberikan tips praktis sebagai bahan untuk memutuskan.

Berapa PK AC yang akan kita beli?
Sebenarnya kemampuan mendinginkan ruangan bukan ditentukan oleh ”berapa PK” nya itu sendiri. Karena cooling capacity dari AC di pasaran sering ditunjukkan dengan satuan btu/h. Sedangkan satuan PK awalnya adalah untuk menunjukkan berapa energie yang diserap oleh kompressor dalam bekerja. Namun dalam perkembangannya PK sering dijadikan ”ukuran” besarnya AC itu sendiri, hal yang tidak sepenuhnya salah tapi tidak benar benar tepat.

Misal:
AC 1 PK merk X mempunyai kapasitas 10.000 btu/h dan power consumption 1200 watt

Kalau kita lihat data di atas, penamaan 1 PK sebenarnya tidak tepat, karena menurut konversi unit satuan 1 PK = 2.544 btu/h = 746 watt.
Penulis menduga, penamaan 1 PK hanyalah sekedar penamaan yang diambil dari besarnya motor yang dipakai untuk menggerakkan kompressor pada AC.

Di pasaran, kita akan menemukan data kapasitas AC rata rata sebagai berikut:
½ PK » 5000 btu/h
¾ PK» 7000 btu/h
1 PK » 9000 btu/h
2 PK » 16.000 btu/h
3 PK » 24.000 btu/h

Para praktisi biasanya memakai patokan mudah untuk rumah/ kantor bahwa 1 m² ruangan membutuhkan kapasitas sekitar 500 - 600 btu/h. Dengan demikian anda bisa menghitung sendiri kebutuhan ruangan anda, yaitu luas ruangan x 500 btu/h untuk ruangan dengan aktifitas rendah di dalamnya atau luas ruang x 600btu/h untuk ruangan dengan aktifitas tinggi.
Contoh:
Anda mempunyai ruang tamu yang luasnya 4m x 4m= 16m². Dengan demikian, kapasitas yang anda perlukan adalah 16 x 500 btu/h = 8000 btu/h.
Berarti anda perlu memasang AC 1 PK

Merk apa yang akan kita beli ?
Di dalam menentukan merk, kita jangan tergiur oleh murahnya harga beli. Sebab di pasaran kita akan menemukan AC ½ PK merk tertentu yang konsumsi dayanya hanya 340 Watt, sementara AC ½ PK merk lain konsumsi dayanya 800Watt.
Sudah tentu AC ½ PK yang pertama yang konsumsinya hanya 340 Watt harga belinya lebih mahal dibanding yang kedua. Namun kalau kita mau menghitung selisih harga dengan biaya listrik yang dibutuhkaan, kita akan berpikir ulang untuk memilihnya.

Contoh riil di pasaran:
AC ½ PK merk A konsumsi dayanya 355Watt dengan harga beli Rp.2.450.000,-
AC ½ PK merk B konsumsi dayanya 800Watt dengan harga beli Rp.2.000.000,-
Dua duanya mempunyai kapasitas yang sama yaitu 5000btu/h

Kalau kita hanya melihat harga tentu kita akan memilih AC B yang harganya lebih murah.

Namun kalau kita mau sedikit berhitung, selisih konsumsi daya 800W-355W = 445 Watt harus kita bayar lebih mahal setiap bulannya. Kalau kita asumsikan sehari AC dihidupkan 10 jam dan harga per kWh PLN = Rp 500,- (tarif gol. R1-2200), maka per harinya kita sudah membayar 0,445kWh x 10 jam x Rp 500,- = Rp.2.225,- lebih mahal.

Dengan demikian dalam sebulannya kita membayar 30xRp.2.225,- = Rp. 66.750,- jumlah yang cukup fantastik bukan....??

Artinya, selisih harga Rp.450.000,- itu akan kembali dalam waktu kurang dari 7 bulan.

So..., Semoga berikutnya anda tidak bingung lagi dalam memilih AC untuk menyamankan ruangan anda, dengan pertimbangan rupiah yang benar.


ShoutMix chat widget

Mau punya buku tamu seperti ini bilang ke Orangnya
Atau klik Klik di sini (Info Blog)
Copyright 2010 JENIS TOWER LISTRIK
Lunax Free Premium Blogger™ template by Introblogger